Hari Senin, 06 Mei 2013 gue dan Farhan sempet mampir ke pabrik Panci/Wajan yang berlokasi di Bayur Opak Desa Lebak Wangi Sepatan Tangerang, padahal gue orang Tangerang tapi ketika mau menuju lokasi sempet nyasar juga lho hehehehe....seperti kata pepatah " Malu Bertanya Sesat Di Jalan " Alhasil sampe juga gue ketempat pabrik tersebut, ternyata lebih deket kalo dari arah Cadas belok kanan ke arah perumahan Duta Asri Cadas kemudian lurus terus kira-kira 200 meter ada belokan disebelah kanan, disitulah pabrik Wajan berada, wah ternyata masih ramai dan penuh oleh orang-orang yang kepingin lihat tempat kejadian tersebut secara langsung baik masyarakat biasa maupun wartawan dan reporter dari berbagai media.
Alhamdulilah ketemu sama Pak Polisi yang baik hati yang mengijinkan gue untuk memfhoto bagian dalam pabrik tersebut.....
Semoga saja pemilik pabrik tersebut juga oknum yang terlibat didalamnya mendapat hukuman yang setimpal, amin ya robbal alamin......
Bahan baku untuk pembakaran wajan
Fhoto Farhan didepan istananya Yuki Irawan pemilik pabrik wajan, yang pagi sebelumnya sempat diamuk massa dari SPSI dll sehingga pagarnya roboh
Didepan mess karyawan pabrik panci, terlihat sangat kotor, berantakan dan bau
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat wajan
Wajan-wajan yang menjadi saksi bisu perbudakan buruh di Bayur Opak
Mesin-mesin seperti mesin bubut dan wajan yang menempel pada tembok tersebut sepertinya masih mengandung setrum
Wajan-wajan hasil produksi buruh yang diperbudak yang ternyata harus mencapai target, 1 orang minimal 200 pcs wajan dalam sehari, jika buruh tersebut tidak mencapai target yang telah ditentukan maka akan disiksa oleh mandor-mandornya dan bekerja terus menerus tanpa istirahat sampai mencapai target dan ga perduli mandor tersebut menyuruhnya tetap bekerja 24 jam tanpa istirahat, dan dalam sehari cuma diberi makan 2 kali...ckckckc bener-bener engga berkeprimanusiaan
Farhan menunggu dan melihat pabrik wajan, di depan istananya Yuki Irawan
Reporter Wenny Charita dari TV One yang sedang Live memberitakan perbudakan pabrik wajan
Mess tempat para buruh tidur, setelah mereka bekerja dari jam 05.30 - 22.00 para mandornya mengunci dari luar sehingga mereka tidak bisa kemana-mana
Samping rumah Yuki Irawan pemilik pabrik Wajan
Fhoto : Dokumen pribadi Ipah Sulastri