Pas browsing di internet ternyata dah banyak orang-orang yang menulis di blog atau websitenya tentang Bendungan Pintu Air 10 ini, wah gue ketinggalan padahal nih bendungan deket ma rumah gue.Dulu sebelum ada jembatan yang membentang ke arah Sewan, semua lalu lintas lewat jalan kecil di bendungan tersebut coba bayangin cuma seukuran becak doang kalo diseberang ada yang masuk yang seberangnya mesti ngantri, bener-bener sempit, apalagi kalo liat ke bawah wihh terasa seperti ada gaya grafitasi yang akan membuat kita deg-degan liat air terjunnya apalagi kalo diliat dari pintu airnya langsung...ih serem...liat aza deh.
Sekarang lalu lintas dah berjalan lancar berkat ada sarana jembatan yang menghubungkannya bahkan macetnya ampun deh kalo ga diatur ma polisi juga rambu lalu lintas ga bisa dibayangin seperti apa jadinya.Oh ya jembatan tersebut gue inget dibangun ketika gue sekolah SMA, dari perusahaan Hutama Karya, soalnya pemborongnya ngontrak di komplek gue, dan juga gue kenal ma mereka.Selesainya gue lupa persis yang gue inget pas Anang Hermansyah dan Krisdayanti menikah deh kira-kira tahun berapa yah ??? lupa.com xixixixi :)
Sekarang lalu lintas dah berjalan lancar berkat ada sarana jembatan yang menghubungkannya bahkan macetnya ampun deh kalo ga diatur ma polisi juga rambu lalu lintas ga bisa dibayangin seperti apa jadinya.Oh ya jembatan tersebut gue inget dibangun ketika gue sekolah SMA, dari perusahaan Hutama Karya, soalnya pemborongnya ngontrak di komplek gue, dan juga gue kenal ma mereka.Selesainya gue lupa persis yang gue inget pas Anang Hermansyah dan Krisdayanti menikah deh kira-kira tahun berapa yah ??? lupa.com xixixixi :)
Bendungan ini terletak di Jln KS Tubun, Koang Jaya Tangerang, deket ma perumahan Komplek PU Pengairan (rumah gue ) dan dekat pula ke arah Bandara Soekarno-Hatta juga ke Komplek AURI tinggal nyebrang jembatan doang nyampe deh xixixix :)
Bendungan ini adalah warisan dari kolonial Belanda, ck..ck..ck..bangunan jaman dulu emang kuat banget yah, lain ama bangunan jaman sekarang belum dipake aza dah rusak duluan, siapa yang mesti disalahin kalo begitu ? Ya manusianya lah karena ingin untung yang banyak segala cara diembat so bangunannya banyak dikorupsi hiks :(
Bendungan ini membentang sepanjang 110 meter.Pembangunannya dilakukan pada tahun 1925-1931 (gue masih diawang-awang neh ) pekerjanya di datengin dari Cirebon.Tujuan dari pembangunan bendungan ini adalah untuk mengatur aliran sungai Cisadane agar Tangerang menjadi kawasan pertanian yang subur.Air dari bendungan didistribusikan ke irigasi, dan sumber air baku bagi kawasan Tangerang.Sebagian besar air dialirkan ke muara sungai Cisadane,Tanjung Burung (Teluk Naga ) dan menuju ke Laut Jawa.
Saat ini Bendungan dikelola oleh Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Cisadane - Ciujung, kota Tangerang.BPSDA bertugas mengelola ketinggian air untuk mencegah banjir.Batas ketinggian air normal dibendungan ini adalah 12,5 meter.Bendungan pernah mencapai ketinggian 14 meter, ketika terjadi banjir bandang tahun 1981.Kendati semua pintu telah dibuka,sedangkan dimusim kemarau ketinggian air mencapai 11 meter.
Bendungan yang menjadi tempat penampungan air baku PDAM kota Tangerang pernah jebol di 9 titik bendungan karena kurangnya perawatan.Jebolnya bendungan dikarenakan sampah yang menumpuk & menutupi bagian bendungan yang jebol, juga karena besi-besi yang menopang bendungan kondisinya sudah dipenuhi karat.Jebolnya bendungan menyebabkan turunnya debit air sungai cisadane, ambang batas normal debit air sungai tidak bisa dipertahankan pada posisi 12,5 meter.Debit sungai yang membelah kota dan menjadi tumpuan hidup jutaan jiwa menyusut hingga 11,20 meter.Hal ini berarti debit air sungai menyusut hingga 1,3 meter dari kondisi normal.Turunnya debit air sungai Cisadane mempengaruhi layanan terhadap pelanggan PDAM dan juga produksi pertanian di wilayah Pantura Tangerang.
Untuk mengatur naik turunnya pintu air yang terbuat dari besi itu dipakai 5 mesin penggerak merk HEEMAF buatan Belanda, masing-masing berkapasitas 6000 watt.Mesin yang seumuran dengan usia bendungan ini masih terawat dengan baik berkat tangan terampil petugas disana.Mereka harus rajin mengganti oli mesin setiap 500 jam dan senatiasa melumasi roda giginya dengan gemuk.
Ini adalah dibawah bendungan pintu air 10 saat sungai Cisadane di keringkan maka daratannya akan muncul hal ini dipergunakan oleh orang dan warga sekita untuk mancing, menjala ikan atau sekedar main bahkan ada juga yang mandi dan nyuci disana.Sekarang gue kalo turun ke situ dah ga mau lagi ngeri boo, duh ngebayangin turunnya ih takutt..waktu kecil sih suka turun ke dataran tersebut bahkan naik ke atas bendungan pintu air 10, melihat pemandangan dari atas seperti liat dari atas apartemen xixixixi, kalo dulu paling asik naik keatas bendungan sambil liat atraksi motor cross, saat ini sudah jadi lapangan sepakbola dan komplek PU Pengairan (atas) karena komplek PU ada 4 tempat, yang dekat Masjid Almuhajirin, Lapangan Sepakbola atas dan bawah, di sebrang PDAM juga di dekat pintu air Sewan Sitanala.
Dan karang tarunanya dinamakan IRESA (Ikatan Remaja Sangego) dan namanya Cisadane ini juga dipake oleh orang-orang untuk merek dagangannya.
Sumber : Buku Ziarah Budaya Kota Tangerang, catatanhatta.multiply.com (blog narulita)
Fhoto : The Aroeng Binang traveling
Bendungan yang menjadi tempat penampungan air baku PDAM kota Tangerang pernah jebol di 9 titik bendungan karena kurangnya perawatan.Jebolnya bendungan dikarenakan sampah yang menumpuk & menutupi bagian bendungan yang jebol, juga karena besi-besi yang menopang bendungan kondisinya sudah dipenuhi karat.Jebolnya bendungan menyebabkan turunnya debit air sungai cisadane, ambang batas normal debit air sungai tidak bisa dipertahankan pada posisi 12,5 meter.Debit sungai yang membelah kota dan menjadi tumpuan hidup jutaan jiwa menyusut hingga 11,20 meter.Hal ini berarti debit air sungai menyusut hingga 1,3 meter dari kondisi normal.Turunnya debit air sungai Cisadane mempengaruhi layanan terhadap pelanggan PDAM dan juga produksi pertanian di wilayah Pantura Tangerang.
Untuk mengatur naik turunnya pintu air yang terbuat dari besi itu dipakai 5 mesin penggerak merk HEEMAF buatan Belanda, masing-masing berkapasitas 6000 watt.Mesin yang seumuran dengan usia bendungan ini masih terawat dengan baik berkat tangan terampil petugas disana.Mereka harus rajin mengganti oli mesin setiap 500 jam dan senatiasa melumasi roda giginya dengan gemuk.
Ini adalah dibawah bendungan pintu air 10 saat sungai Cisadane di keringkan maka daratannya akan muncul hal ini dipergunakan oleh orang dan warga sekita untuk mancing, menjala ikan atau sekedar main bahkan ada juga yang mandi dan nyuci disana.Sekarang gue kalo turun ke situ dah ga mau lagi ngeri boo, duh ngebayangin turunnya ih takutt..waktu kecil sih suka turun ke dataran tersebut bahkan naik ke atas bendungan pintu air 10, melihat pemandangan dari atas seperti liat dari atas apartemen xixixixi, kalo dulu paling asik naik keatas bendungan sambil liat atraksi motor cross, saat ini sudah jadi lapangan sepakbola dan komplek PU Pengairan (atas) karena komplek PU ada 4 tempat, yang dekat Masjid Almuhajirin, Lapangan Sepakbola atas dan bawah, di sebrang PDAM juga di dekat pintu air Sewan Sitanala.
Dan karang tarunanya dinamakan IRESA (Ikatan Remaja Sangego) dan namanya Cisadane ini juga dipake oleh orang-orang untuk merek dagangannya.
Sumber : Buku Ziarah Budaya Kota Tangerang, catatanhatta.multiply.com (blog narulita)
Fhoto : The Aroeng Binang traveling
thanks ...infonya
BalasHapusOke pak sama-sama, ditunggu kunjungannya :) *eh* guide mode on
BalasHapusAku juga tinggal di Neglasari.Aku baru tahu cerita
BalasHapusSangego setelah membaca tulisan kamu.Kamu tahunya darimana? Terima kasih.
Neglasari deket sama Bendung Pintu Air 10, sumbernya ada dibawah tulisannya, trima kasih dah mampir ke blog ini :)
BalasHapuswaahh thanks banget infonya..tugak kuliah selesai..haha
BalasHapusok sama2 iqbal seneng deh tugas kuliahnya bisa selesai :)
Hapus