Laman

Cari Blog Ini

Sabtu, 11 Desember 2010

Operasi caesar..bersenang-senang dulu bersakit-sakit kemudian...


        Akhir-akhir ini operasi caesar menjadi trend,karena dinilai lebih praktis dan tidak terlalu menyakitkan.Bahkan, para dokter kerap menyodorkan opsi ini.Anda harus tahu, operasi caesar bukannya tanpa komplikasi.Kita tidak dapat menutup mata melihat adanya kecenderungan meningkatnya jumlah peserta operasi caesar.Menurut Dra Yati Utoyo Lubis,Ph.D, staf pengajar di fakultas psikologi Universitas Indonesia, "Ironisnya, si pasien itu sendiri diduga memilih operasi caesar yang tak seharusnya (tanpa indikasi kesehatan atau medis) kar ena sosialisasi yang keliru.
Memang menurut WHO standar rata-rata operasi caesar disebuah negara adalah sekitar 5-15%."Di Indonesia sendiri, persentase operasi caesar sekitar 5%.Dirumah sakit pemerintah rata-rata 11%, sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30% " ujar Prof. dr.Gulardi Wiknyosastro, Sp.OG, Guru Besar di fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
         Kecenderungan peningkatan jumlah pasien yang menjalani operasi caesar dirumah sakit swasta ini sempat mengkhawatirkan para dokter yang patuh pada kode etik kedokteran.Bukan saja di Indonesia tapi di Amerika.
         Tonya Jamois, ketua International Caesarean Awareness Network (ICAN-Jaringan Masyarakat Internasional Peduli Caesar) mengatakan "American College of Obstetrician and Gynecologist (ACOG-Perkumpulan ahli Obstetrik dan Ginekolog di Amerika) telah memberikan peraturan unuk para anggotanya, yakni untuk sebuah operasi caesar, mereka harus menunjukkan pada pasien bukan saja prosedur operasi, tapi juga harus menjelaskan bahwa operasi caesar lebih beresiko untuk ibu dan bayinya mengenai rasa sakit yang lama setelah operasi, berbagai resiko yang timbul akibat operasi maupun proses pemulihan pasca operasi yang lama

Ada andil rumah sakit juga
      
        Sekilas, tampaknya si pasien itu sendiri yang menjadi "biang keladi" naiknya jumlah angka operasi caesar tanpa indikasi medis.Padahal, pihak rumah sakit juga punya andil.Iming-iming yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit seringkali sulit ditampik.
      "Bahkan ada yang melaporkan pada kami, bahwa ada paket yang menawarkan operasi caesar sekalian operasi usus buntu.Padahal menurut kode etik kedokteran, kedua operasi tersebut tidak perlu dilakukan apalagi sekaligus,jika tidak ada indikasi kesehatan " kata dr Marius.
       Belum lagi disinyalir ada pihak rumah sakit yang seakan-akan menggiring pasien untuk memilih operasi caesar ketimbang persalinan normal.Misalnya dengan menyatakan bahwa janin terlilit tali pusat (biasanya dengan menunjukkan hasil USG) nah pasien yang tak punya pengetahuan kesehatan sama sekali biasanya akan menuruti tawaran dokter untuk operasi."Padahal lilitan tali pusat tak selalu harus operasi " tutur Prof. Gulardi.Sehubungan dengan ini, Prof. Gulardi menambahkan, " jika ada indikasi untuk operasi pun dokter harus menjelaskan mengenai penyakitnya, alternatif pengobatannya, serta apa alasan si ibu harus menjalani operasi"
       Pada kondisi tertentu, seperti Plsenta Previa (ari-ari janin menutupi jalan lahir) atau ukuran panggul tak sesuai dengan besar bayi, indikasi operasi caesar memang perlu dan sudah bisa diperkirakan melalui pemeriksaan sebelumnya.

Second opinion 
       " Jika anda menghadapi dokter yang bersikukuh agar anda dioperasi dan anda merasa tidak ada indikasi kuat untuk menjalankan operasi tersebut, maka sebaiknya anda mencari second opinion atau bahkan third opinion.Sebaiknya cari dokter dari rumah sakit yang berbeda.Bisa juga anda pilih dokter dengan usia yang berbeda.Memang jumlah uang yang akan dikeluarkan dari kocek anda cukup banyak.Tetapi bila dibandingkan dengan resiko yang mungkin anda hadapi, rasanya pengorbanan anda itu sepadan", jelas dr Marius lagi.

TIPS MENGHINDARI OPERASI CAESAR YANG TAK PERLU :

*Bekali diri dengan pengetahuan
*Atur rencana
Rundingkan dan rencanakan persalinan anda dengan dokter atau bidan yang merawat anda
*Jangan bergantung pada satu dokter saja
*Sadar akan hak anda sebagai pasien
Jika anda merasa ragu-ragu atas tawaran dokter untuk menjalani operasi caesar, tanya penyebabnya dan apa pula akibatnya jika anda tidak menjalani operasi tersebut
*Perhatikan makanan anda
Konsumsilah makanan yang bergizi seimbang , sehingga tubuh anda fit dan lebih siap untuk persalinan normal
*Jika bayi anda melintang
Sebelumnya tanyakan dulu pada dokter atau bidan anda apakah posisi bayi anda ini masih mungkin diperbaiki atau tidak, kalau anda masih ragu-ragu juga, cari pendapat dokter lain
*Dobrak mitos yang salah
Jika sebelumnya anda sudah pernah menjalani operasi caesar, bicarakan pada dokter anda untuk kemungkinan proses persalinan berikutnya secara normal

OPERASI HANYA BOLEH DILAKUKAN BILA INI TERJADI :
*Plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir)
*Bayi besar
*Letak bayi melintang
*CPD atau Chepalo Pelvic Disproportion
Proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas , sehingga persalinan macet
*Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus)
*Fetal Distres (detak jantung janin melambat)
*Masalah kesehatan ibu yang mengharuskan operasi caesar :
Herpes genital  : ruam kulit yang disebabkan oleh virus yang menyerang alat kelamin
Hipertensi (penyakit darah tinggi)
AIDS

Wah kalo gue pribadi yang dulu ngelahirin Farhan operasi caesar, kalo nanti lahiran lagi yang kedua gue lebih baik memilih operasi caesar lagi.Tapi emang bener pasca operasi caesar wah sakitnya bukan main kerasa kira-kira selama sebulan, seperti luka disayat, ga pa pa demi anak apapun akan gue lakukan, rasa sakit yang seperti itu hilang dalam sekejap manakali gue melihat Farhan lahir dengan sehat dan sempurna,alhamdulilah :)

Sumber : Ayahbunda No.01 17-30 Januari 2004
Fhoto : ceritaselendangmerah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar